Pembenahan dan Inventarisasi Peralatan Lab Teknik Sipil

Pembenahan dan Inventarisasi Peralatan Lab Teknik Sipil

Jurusan Teknik Sipil terus berusaha melakukan upaya terbaik, salah satunya dengan melakukan pembenahan dan inventarisasi peralatan laboratorium. Hal ini bertujuan agar dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil semakin produktif dalam pembelajaran, riset, hingga mampu bersaing di industri konstruksi.

Laboratorium Jurusan Teknik Sipil, pada awal tahun 2022 sedang melakukan pembenahan, berupa inventarisasi peralatan laboratorium uji. Sesuai SK Direktur, Dr. Anis Rosyidah diangkat sebagai Kepala Laboratorium Jurusan Teknik Sipil sejak 1 Januari 2022. Dr. Anis selaku Kepala Laboratorium saat ini tentu memiliki misi untuk memajukan laboratorium, yang berbunyi.

"Laboratorium Produktif dalam Pembelajaran, mendukung Penelitian, dan mampu Bersaing di Industri Konstruksi"

Berdasarkan misi tersebut, Kepala Lab Jurusan Teknik Sipil mengatakan bahwa sudah memiliki beberapa program kerja sebagai berikut.

1.      Pembelajaran di laboratorium

o  Perbaikan prasarana laboratorium

o  Menyiapkan logbook pembelajaran di laboratorium

o  Inventarisasi alat

o  Melengkapi setiap alat dengan SOP penggunaan alat

2.      Mendukung pelaksanaan penelitian

o Mahasiswa bebas memanfaatkan alat-alat laboratorium dalam tugas akhir/proyek akhir tanpa ada pungutan dengan submit rancangan dan waktu penggunaan lab melalui google form.

o Dosen dipersilakan menggunakan laboratorium dalam rangka penelitian tanpa ada pungutan dengan submit rancangan dan waktu penggunaan lab melalui google form.

3.      Berkiprah di industri konstruksi

o  Bekerjasama dengan tim BLU & PUTI memberikan layanan jasa berbagai pengujian di laboratorium material, mekanika tanah, ukur tanah, DT/NDT, & Investigasi struktur

o  Memasarkan layanan berbagai pelatihan

o  Manajemen 1 pintu di bawah jurusan

Dr. Anis Rosyidah yang juga aktif di UP2M sebagai seorang peneliti, dalam mengembangkan laboratorium Jurusan Teknik Sipil menjelaskan saat ini beberapa alat sedang proses persiapan akreditasi ISO-KAN, semoga bisa terakreditasi dan kedepannya semua alat yang dimiliki laboratorium semua bisa terakreditasi. Dengan peralatan yang baik dan terkalibrasi, setiap tahun dapat memberikan hasil pengujian yang valid juga sehingga makin banyak paper yang menggunakan Lab Sipil dapat menembus Scopus sehingga diperlukan peralatan lengkap yang diperlukan untuk mendukung riset. Pada masa mendatang, Kepala Lab Sipil berpendapat bahwa setiap dosen sebaiknya menjadi anggota lab sesuai dengan bidang keahliannya, tidak terbatas laboratorium yang memiliki peralatan saja, tetapi lab yang hanya didukung oleh software pun nanti akan ada, misalnya, Lab Manajemen Konstruksi dan BIM.

Pembenahan laboratorium yang dilakukan taklain untuk menciptakan suasana yang nyaman dalam bekerja. Saat ini pembenahan fisik sudah dilakukan di laboratorium uji. Selanjutnya, menambah jumlah PLP untuk meng-handle laboratorium hidro dan struktur. Inventarisasi alat laboratorium juga dilakukan, tujuannya salah satu untuk mendapatkan informasi kondisi terkini alat-alat yang ada di lab (dalam hal ini apakah dalam kondisi baik atau rusak, dll.) dan mengembangkan potensi peralatan yang bisa dimanfaatkan sebagai income generator dalam rangka mendukung program BLU. Program kerja Kepala Laboratorium selanjutnya adalah membuat SOP untuk setiap alat yang ada di laboratorium.

Menurut, Dr. Anis Rosyidah, adapun kelebihan dan kekurangan laboratorium Teknik Sipil saat ini, yakni peralatan NDT (non-destructive test), peralatan pengujian tanah, pengujian sifat material lumayan lengkap, dan jasanya bisa dikomersilkan. Untuk Lab IUT (Ilmu Ukur Tanah), peralatan juga lumayan lengkap, tetapi SDM untuk mendukung komersialisasi masih perlu ditingkatkan. Lab Hidro, masih perlu ditambah dengan peralatan yang mendukung komersialisasi. Lab Struktur belum mempunyai nilai jual. Terkait dengan perawatan alat yang masih perlu menjadi perhatian dan harus ditingkatkan.

Alat yg ada saat ini untuk fasilitas pembelajaran sudah cukup memadai baik untuk D-3 maupun D-4. Namun, peralatan yang ada masih perlu ditambah jika digunakan untuk pembelajaran program S-2. Contohnya, alat UTM yang representatif dan data logger untuk pengujian kinerja struktur. Ini merupakan upaya pemetaan kondisi eksisting alat-alat yang ada di lab sehingga ketika ada hibah pengadaan alat kita dapat menentukan alat apa yang akan diadakan. Selain itu, juga dapat mengidentifikasi peralatan yang sudah rusak tersebut dapat diperbaiki atau harus diputihkan.

Saat ini pun PNJ sedang melakukan pembangunan PUT yg terintegrasi, adanya PUT untuk pengembangan terhadap Lab Sipil, menurut Dr. Anis Rosyidah merupakan program yang baik dan bermanfaat untuk pengembangan politeknik, “Saya sangat mendukung. Saya berharap peralatan PUT ini nanti dapat memfasilitasi riset-riset dosen agar dosen tidak perlu lagi melakukan riset di lab institusi lain.”

Fasilitas laboratorium Jurusan Teknik Sipil dapat dimanfaatkan oleh dosen, peneliti, masyarakat, dan industri bisa mengakses laboratorium sipil. Jurusan Teknik sipil sudah punya mekanisme peneriamaan project tersebut dan sudah ada tarif yang disusun oleh tim dan tinggal menunggu SK tarif tersebut.

Pada prinsipnya peralatan yang dimiliki lab sipil hampir sama dengan lab sipil di PT lain. Namun, yang menjadi keunggulan alat yang dimiliki lab di bawah PUTI adalah peralatan SHMS (structural health monitoring system), yang merupakan peralatan untuk memonitor kondisi jembatan/bangunan secara real time. Kegiatan pembelajaran di laboratorium sudah sesuai dengan dunia kerja sebab pengujian-pengujian yang diberikan merupakan yang dilakukan di industri  juga. (Linda)


Share :


File Nama File Format Type